Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan ga...
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Persoalan stunting saat ini merupakan masalah nasional memerlukan kerja sama dan terpadu secara lintas sektor, sehingga dapat mengatasi dengan menurunkan potensi risiko stunting khususnya di Kabupaten Banjar.
Kolaborasi dan kerja terpadu penanganan stunting telah dituangkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72/ 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, kelompok sasaran dalam percepatan penurunan stunting dalam aturan tersebut, meliputi remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan anak berusia 0 (nol) sampai 59 (lima puluh sembilan) bulan.
Kamis (9/6/2022) digelar Audiensi Wakil Gubernur Kalsel dengan TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) Kabupaten Bajar. Turut hadir dalam acara tersebut Ketua TP PKK Kabupaten Banjar Hj. Nurgita Tiyas, Sekretaris Daerah Kabupaten Banjar H. Mokhamad Hilman, Kepala Bappedalitbang Kab. Banjar HM. Riza Dauly, Kepala Dinsos P3AP2KB Kab. Banjar Hj. Siti Hamidah selaku Koordinator Tim TPPS Kabupaten Banjar dan stakeholder terkait serta Tim TPPS Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
“Dengan harapan kita gali bersama, kaji bersama dengan segenap lembaga pemerintah dan masyarakat untuk mengambil peran dalam pelaksanaan program pembangunan khususnya penanganan masalah stunting di Kabupaten Banjar yang masih terbilang tinggi”, ucap HM. Hilman.
“Terkait dengan nilai 40,2% Kabupaten Banjar artinya hampir separo anak-anak di Kab. Banjar menderita stunting apakah benar faktanya seperti itu, terkait perhitungan, pengambilan sampel yang dilakukan, pengolahan data dan ini menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Banjar, maka dari itu kami bekerja keras dan minta bantuan ke Biro Pusat Statistik sebagai pembanding, hingga kita bisa mengejar target 8.66% penurunan hingga di tahun 2024 bisa lebih rendah diangka nasional diangka 14% dan ini perlu support dan dukungan kita semua”, tambah H. Hilman.
Wakil Ketua TPPS Kabupaten Banjar Hj. Nurgita Tiyas mengatakan “Peran TP PKK Kabupaten Banjar bersama stakeholder terutama dalam program GITAKU MANIS yang merupakan Gerakan Bina Masyarakat Desa Berkualitas dan Unggul untuk Mewujudkan Kabupaten Banjar Maju Mandiri Agamis, elemen dalam GITAKU MANIS itu merupakan 10 Program Pokok PKK yang mana sangat erat kaitannya dalam penurunan stunting saat ini”.
“Saya selaku Ketua TP PKK Kabupaten Banjar Insya Allah siap berkomitmen bersama untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Banjar bersama stakeholder terkait terus aktif dan serius dalam persoalan penurunan angka stunting dan ini PR kita bersama dan kami memohon arahan serta bimbingan Provinsi Kalsel yang tentunya perhatian dan pembinaanya ”, tambah dia.