Data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebut, dibanding tahun 2019, terjadi penurunan lebih dari satu juta layan...
Data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebut, dibanding tahun 2019, terjadi penurunan lebih dari satu juta layanan Keluarga Berencana (KB) selama Januari – April 2020. Kondisi tersebut dapat membuat angka kehamilan yang tidak direncanakan meningkat sehingga terjadi ledakan penduduk.
Itu sebabnya, masa normal baru setelah meredanya pandemi seharusnya bisa dimanfaatkan untuk menghidupkan kembali pelayanan KB. “Pemerintah sudah berkomitmen menggencarkan kembali program KB untuk menurunkan angka kelahiran sehingga penduduk Indonesia tumbuh seimbang. Namun, selama pandemi kita melihat penurunan partisipasi KB cukup besar,” kata Kepala Bidang KB KS, Alfisah, SKM. MM dalam acara Pelayanan KB dan sosialisasi edukasi KIE pada Masa New Normal” yang dilaksanakan di kecamatan Telaga Bauntung, Selasa 23 Juni 2020. Pandemi Covid-19 sangat berdampak terhadap pelaksanaan program KB yang selama ini mengandalkan kegiatan tatap muka dalam sosialisasi, penyuluhan, dan pemberian layanan kontrasepsi, tambahnya.
Pada kegiatan tersebut sedikitnya 17 akseptor dapat dilayani di dua tempat, di balai penyuluhan KB kecamatan Telaga Bauntung dan di mobil unit pelayanan KB (MUYAN) dengan metode alat kontrasepsi berupa implant dan IUD. Dalam hal ini Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kab. Banjar bekerja sama dengan bidang pengendalian penduduk, Penyuluh KB, para kader dan bidan desa, juga turut dihadiri oleh Camat Telaga Bauntung.
Dalam sosialisasi yang disampaikan juga ditekankan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan, seperti sosial distancing (jaga jarak), selalu menggunakan masker, mengurangi sentuhan langsung dan selalu mencuci tangan.